Kemenparekraf dan ATI Mengadakan Bimbingan Teknis Toilet Bersih, Sehat, dan Berstandar
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) mengadakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Toilet Bersih, Sehat, dan Berstandar di Daya Tarik Wisaya pada tanggal 17-18 Maret 2021 di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali.
Bimbingan teknis ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas dan standar kebersihan di toilet-toilet umum pada destinasi wisata, khususnya Bali dan 5 Destinasi Super Prioritas. Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur yang diwakili oleh Bapak Wawan Gunawan selaku Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pengelola dan pelaksana kebersihan toilet seluruh destinasi wisata di Bali. Topik-topik yang diberikan berkaitan dengan standar-standar kebersihan di dalam toilet, wawasan seputar air dan sanitasi, dan tenaga kebersihan sebagai agent of change. Materi yang diberikan tidak hanya berupa teori, namun juga dilakukan praktek langsung cara membersihkan toilet yang benar di lokasi toilet umum pantai Kuta.
“Yang penting dalam penyelenggaraan fasilitas (toilet) umum adalah: kebersihan, kering, dan higienis. Negara yang bersih dan sehat adalah negara yang menang di masa yang akan datang” kata Naning Adiwoso, Ketua ATI dalam paparannya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan Kick-Off Revitalisasi Toilet Destinasi Wisata Di Bali & Destinasi Super Prioritas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Pantai Kuta yang dilakukan secara online dengan 5 lokasi Destinasi Super Prioritas.
Menparekraf mengunjungi Toilet Umum yang akan direvitalisasi dengan menggunakan standar ATI dengan dukungan dari para kolaboratornya antara lain: Toto, Arwana Keramik, Kenari Djaja, Propan, Dahara Mulia (Excel Dryer dan Saniplus), IDKU (Sunray), Univenus (Livi), Suparma (See-U), serta paket kebersihan toilet dan disinfektan dari Unilever Indonesia.
“Menurut saya kalau mau revolusi sektor wisata itu, harus dimulai dari toilet. Karena ini adalah tempat yang tidak bisa kita wakilkan untuk datang.” Ujar Sandiaga .
Sandiaga melanjutkan, bahwa toilet di tempat wisata pun harus memiliki desain dan fasilitas yang baik. Sebab sarana tersebut dinilai dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. (Media dan Publikasi Asosiasi Toilet Indonesia).
One Comment